Saturday, March 24, 2012

You Are My Sunshine

Posted by Miss A at 4:14 PM 2 comments
"The other night dear, as I lay sleeping
I dreamed I held you in my arms
But when I awoke, dear, I was mistaken
So I hung my head and I cried.

[Chorus]

You are my sunshine, my only sunshine
You make me happy when skies are gray
You'll never know dear, how much I love you
Please don't take my sunshine away

I'll always love you and make you happy,

If you will only say the same.
But if you leave me and love another,
You'll regret it all some day:

[Chorus]


You told me once, dear, you really loved me

And no one else could come between.
But now you've left me and love another;
You have shattered all of my dreams:

[Chorus]


In all my dreams, dear, you seem to leave me

When I awake my poor heart pains.
So when you come back and make me happy
I'll forgive you dear, I'll take all the blame.

You are my sunshine, my only sunshine

You make me happy when skies are gray
You'll never know dear, how much I love you
Please don't take my sunshine away"


Guru syukurku berkata, bahwa aku belum lulus di pelajaran bersyukur karena aku selalu merasa kurang padahal masih banyak yang tersisa.
Guru ikhlasku berkata, bahwa aku tidak lulus di pelajaran ini karena aku selalu bergumam dengan apa yg kuberi, apa yang kudapat, padahal itulah yang terbaik.
Guru sabarku berkata, bahwa aku tidak lulus di pelajaran ini karena aku selalu emosi, bertingkah seenakku, tak perduli orang lain dan masih labil dalam bersikap.
Guru cintaku berkata, bahwa aku tak cukup baik dalam pelajaran ini, karena aku tak dapat memberi cinta dan tak dapat menghargai cinta yang kudapati.
Dan penilaian guruku itu benar adanya saat aku mendepaknya, karena merasa tak membutuhkan lagi jasanya..
"Hanya untuk guruku, selamat hari guru, semoga kau mendapat murid yang lebih menghargaimu."

You Are My Sunshine by Johnny Cash  

Selamat Ulang Tahun, Sayang.

Posted by Miss A at 2:50 PM 0 comments
"Selamat ulang tahun, Sayang.."
Renata tersenyum puas melihat kotak berbungkus kertas kado merah tersebut. Kotak itu diletakkannya rapi di atas meja makan, bersebelahan dengan kue cokelat, dengan lilin berupa angka 1 dan 5 yang menyala diatasnya.
Hari ini, Afika, berulang tahun. Renata melebarkan senyumnya, membayangkan anak perempuannya akan pulang dari sekolah dengan ekspresi senang melihat surpise tersebut. Afika pasti akan mencium pipinya, kemudian menghabiskan kue cokelatnya. Seingat Renata, cokelat adalah makanan favorit anak gadisnya itu. 
Beberapa hari lalu, Afika membawa sekotak cokelat sepulang sekolah. Katanya cokelat tersebut pemberian dari kakak kelasnya, Reno. Afika yang baru saja beberapa hari mengenakan seragam SMA itu ternyata sudah mendapatkan penggemar, Renata senang mendengarnya.
Namun sedih, saat selain bercerita tentang Reno, Afika juga bercerita tentang masa-masa ospeknya yang berat. Senior-seniornya terus mengerjainya tanpa henti. Menyiramkan air comberan ke badannya, melumuri wajahnya dengan telur busuk, bahkan beberapa waktu lalu Afika pulang terlambat karena dikunci di dalam kamar mandi sekolahnya. 
Renata geram dan mengadu ke kepala sekolah SMA tersebut, tapi beliau hanya berkata "Itu memang tradisi disini, Bu. Tidak usah khawatir, anak Ibu baik-baik saja,"
Maka Renata pulang dengan lesu. Menjumpai anak gadisnya bersedih didalam kamar. "Mereka tidak suka sama Fika, Bu," katanya waktu itu. Matanya yang bening meneteskan airmata. Kedua tangannya memeluk lutut, ia meringkuk di kamarnya. Hati Renata teriris melihat buah hatinya terluka. 
Hari berikutnya Afika menolak masuk sekolah dan mengikuti ospek. Namun Renata membujuknya dan berjanji akan menjemputnya pulang sekolah nanti. Afika pun beranjak dengan wajah lesu, tapi tak lupa mencium pipi Renata sebelum berangkat ke sekolah.
***
Sesuai janjinya, Renata datang menjemput Afika ke sekolahnya. 
Setengah jam sebelum waktu pulang sekolah, dan sekolah sudah terlihat begitu ramai. Beberapa mobil polisi parkir di depan gerbang. Renata melangkahkan kakinya ke dalam dan melihat di halaman sekolah sebuah mobil ambulans terparkir. Puluhan murid mengenakan pita warna-warni berbicara dengan heboh. Tas plastik warna-warni mereka tergantung di bahu, topi kardus mereka bergoyang mengikuti arah kepala mereka yang bergerak panik.
"Meninggal lho.." "Astaga.." "Kemarin sempat dikunci di kamar mandi sampai malam.." "Ditampar berkali-kali sih.." "Katanya diinjak dan ditendang?" "Push-up sampe seratus kali gitu.. Gila kali?" "Kasian.."
Kalimat-kalimat itu terdengar samar, mengalahkan degup jantung Renata. Tangannya gemetar, matanya bergerak panik mencari Afika. "Ya Tuhan, semoga bukan Afika," batinnya.
Renata bertanya pada beberapa murid saat beberapa petugas medis keluar dari sebuah ruangan, menggotong seorang siswi, berambut ikal sebahu dengan seragam yang terkoyak. Renata berlari mendekat. Hatinya mencelos. Wajah itu, wajah seorang anak yang dikandungnya 15 tahun lalu. Wajah yang diam tak bergeming dengan darah di pelipis dan hidung dan dibawa menuju ambulans tersebut, adalah anaknya.
***
"Bu.." Renata menoleh melihat pembantunya berdiri disampingnya.
"Ada pelayat lagi, Bu. Ibu mau menemui mereka atau mau istirahat saja di kamar? Biar saya minta Bapak saja yang menemui mereka," ujar Bi Tuti.
Setetes airmata jatuh dan membasahi pipi Renata.
"Afika belum pulang, Bi? Hari ini dia ulang tahun. Saya sudah belikan kue," jawab Renata dengan mata terpaku ke arah meja makan. Tuti meneteskan airmata melihat majikannya tersebut.
"Ayo, Bu," Tuti mendekat, menuntun Renata ke kamarnya.
"Nanti kalau Afika sudah pulang dari sekolah, panggil saya, Bi," kata Renata datar. Kakinya terseret menuju kamar.
"Sudah, Ibu istirahat saja ya," sahut Tuti.
***

Sunday, March 18, 2012

Di Bulan Kedelapan, Ada Ini Untukku..

Posted by Miss A at 5:39 PM 0 comments
"Sepuluh nafas yang kumiliki
Takkan mampu kujalani hidup ini tanpamu
Sepuluh nafas yang kudapatkan
Takkan mampu menggantikan desah nafas hidupmu

Sepuluh nafas yang kuhadapi
Takkan lemah bila kupandangi indah duniamu
Sepuluh nafasku yang tersisa
Takkan takut kuberikan hanya untuk hidupmu

Berjalan lantang
Tanpa pernah bimbang
Tuk hirup nafas
Yang kau tunjuk untukku

Melangkah tenang
Tentukan pilihan
Pilihan hidup
Hanya untuk dirimu"


Diego Pradessya
*13 Juli*

Monday, March 12, 2012

Easy..

Posted by Miss A at 7:10 PM 0 comments
jatuh cinta denganmu itu mudah.
semudah kau bangun dari tempat tidurmu, mengenyahkan malas dan tersenyum ringan, bersemangat menghadapi hari.
semudah kau langkahkan kaki dengan ringan menuju kantor, menikmati celotehan teman-temanmu, terkadang tertawa mendengar sumpah serapah atasanmu.

sungguh, menyukaimu itu mudah.
tak lebih sulit dari kamu yang selalu dengan gampang membuat teman-temanmu tertawa di timeline twittermu. 
tak lebih sulit dari caramu yang selalu bisa melihat hal-hal positif bahkan dari hal-hal menjengkelkan seperti turun dari lantai 3 ke lantai 1 untuk menemukan temanmu yang ternyata lupa mematikan tombol pause di printernya.

menyukaimu itu sederhana.
sesederhana caramu merasakan kebahagiaan, cukup dengan menikmati matahari terbenam, pulang kantor tepat waktu, mengurus taman minimu, atau bersorak saat tim favoritmu memenangkan pertandingan.

menyukaimu itu sederhana.
sesederhana caramu merasakan rindu padanya yang jauh disana, membuatmu ingin menangis tapi nyatanya kamu tetap tersenyum.
sesederhana caraku mengagumimu, dan bahkan mencintaimu, dalam hati saja.






*ps : bikin ini mesti nyari lagu2 yang pas, susah ngebayangin rasanya kalo ngga beneran merasakan. anyway, ini fiksi lho ya! cuma minjem karakter seorang temen aja untuk dikembangin jadi bahan :p 

Friday, March 9, 2012

Tak Ada Yang Abadi, Tak Juga Cinta..

Posted by Miss A at 12:29 PM 3 comments
  


Pernah denger kalimat yang berbunyi "Tak Ada Yang Abadi"? Iya, band asal Jogja, Jikustik pernah menjadikan kalimat tersebut untuk judul lagu mereka. Lagunya bercerita tentang seorang lelaki yang ditinggal oleh sang kekasih untuk selamanya. Usia, tak bisa ditebak. Satu yang pasti, usia tak selamanya akan ada.
Ya, memang tidak ada yang abadi. Peterpan sendiri meng-iya-kan kalimat itu, dengan membuat lagu yang diberi judul sama, bercerita tentang sesuatu yang sudah habis masa waktunya, dan akan segera terganti oleh sesuatu yang baru.
Benar. Ngga ada satu pun hal yang abadi di dunia ini. Materi, posisi dan kedudukan, usia. Bahkan sebuah perasaan. Perasaan kesal dan amarah, akan luntur perlahan dengan kata maaf yang tulus. Perasaan cemburu, memudar dengan mengonsumsi kata-kata penenang yang diberikan. Rindu? Rindu juga perasaan yang tak pernah abadi. Rindu terhapus begitu saja saat kita melihat wajahnya, mendengar suaranya, menyentuhnya, bahkan mungkin mengecupnya. 
Satu perasaan yang juga tak abadi adalah cinta. Cinta, seiring waktu, juga menghilang. Cinta yang pernah dirasakan, sekuat apapun, menghilang perlahan, tergantikan cinta yang baru. Cinta hilang saat kita mulai terbiasa mendengar suara baru, tak lagi mendengar suara yang lama. Cinta kehilangan keabadiannya saat kita mulai menikmati sentuhan-sentuhan baru, melupakan sentuhan-sentuhan yang dulu. Cinta habis saat kita menjalani hidup yang baru dan meninggalkan masa lalu.
Sungguhkah cinta dapat lenyap dengan begitu mudahnya? Saya teringat kisah lama, dua tahun lalu. Kini akhirnya cinta dua tahun itu dikikis. Dikikis kehadiran orang-orang baru dalam hidup kami berdua. Dengan mudah kami tertawa, bergandengan tangan, memamerkan kemesraan dan mengecup kekasih baru kami. Bahagia dengan cinta yang baru.
Cinta, juga tak abadi. Bukan begitu?

Monday, March 5, 2012

Wish You Were Here

Posted by Miss A at 12:45 PM 0 comments
It's been a while. Don't you miss me? Cause i do miss you. In every night and every morning. I found you in every single nightmare i've been through. I saw your face, it's haunting me. I heard your voice, it's scream all over my head. I count the raindrops, every sunlight, everyday we get through without each other. We're stand in two different side of road, hope a little we're holding hands in a same way, but we're don't. I'm not crying, no. I just wish you to be here :)



 

Kaya'nya itu kali ya yang ingin disampaikan Avril lewat video klipnya ini. Apa dia menyesali perpisahannya dengan Deryck? Mungkinkah, walaupun ngga pengen kembali bersama, dia merasa amat sangat membutuhkan Deryck? Well, i saw her cry in this video, and i can feel the way she feels. Entah Avril yang pintar berakting di klip-nya ini, atau saya yang sok tau, but i know this girl is missing someone :p
 

My Friday Night.. Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review