Friday, February 24, 2012

Cintamu, Sejauh Apa?

Posted by Miss A at 2:18 PM
Danya menatap jari manisnya. Ada cincin perak yang melingkar disitu, yang belum dilepasnya. Digesernya sedikit pun tidak. Ia mengangkat tangannya ke arah jendela. Sinar matahari diluar menciptakan bias dari sela jari jemarinya. Seolah ingin meraih matahari, jemarinya bergerak perlahan. Bias-bias matahari kemudian menimbulkan bayangan-bayangan yang bergerak di tembok kamarnya. 

Danya bangkit, terduduk diatas kasurnya yang berantakan. Sejak pagi tadi, ia tak bergerak keluar kamar, tak peduli berapa kali Ibu berusaha membujuknya. Selimut putihnya jatuh terjuntai dari atas kasur, sebagian menutupi lantai kayu kecoklatan di kamar. 

Ia termenung, mengingat-ingat kejadian semalam. Hatinya mencelos. Kepalanya terasa sakit. Dibaringkannya tubuhnya lagi di kasur. Meringkuk, ia memeluk lututnya sendiri dengan gemetar. Ia kehabisan tenaga bahkan walau tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Ia kehabisan semua kekuatannya bahkan walau ia tak melakukan apapun sejak bangun tidur tadi.



Tunggu. Bangun tidur? Bangun dari tidur? Danya bahkan tidak benar-benar tidur semalam. Ia terjaga hingga saat ini, dengan airmata yang mengering di pipinya. Sedikit noda dari maskaranya yang luntur karena tangisnya bahkan mengotori bagian dada kebaya putihnya. Kebaya putih untuk acara semalam, andai saja Bagas tidak dengan tiba-tiba membatalkan pernikahan mereka, begitu saja, tanpa alasan, di detik-detik terakhir sebelum Danya melangkahkan kaki ke dalam gereja. 

Danya memejamkan matanya, berusaha untuk tidur. Berharap nanti ketika ia bangun, pernikahannya yang batal ini, hanyalah mimpi.

0 comments:

Post a Comment

 

My Friday Night.. Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review