Saturday, January 21, 2012

Cry Cry

Posted by Miss A at 4:34 PM
Jadi...
Akulah orang yang seharusnya merugi karena tak akan mendapatkanmu kembali? Akulah sesuatu yang menyusahkanmu yang kemudian kau tinggalkan? Aku adalah orang yang tak mengerti kamu, yang kau lepaskan karena hanya memberi dampak negatif, begitu?
Ya..
Akulah orang yang tak menghargaimu. Tak mengindahkanmu. Akulah yang bodoh karena tak menerima sesuatu darimu, yang ternyata adalah yang terbaik yang pernah kau miliki.

Yang terbaik darimu adalah tamparan, kata-kata kasar, dan pukulanmu. Yang terbaik darimu adalah menamparku didepan banyak orang, menyeretku keluar, menarik rambutku, dan memaki dengan semua kata kasar terbaikmu. 

Sedangkan aku, yang merugi ini, adalah orang yang sama dengan perempuan yang dulu memberikan pundaknya saat kau ingin menangisi kebodohanmu. Aku yang menyusahkanmu ini adalah perempuan yang sama dengan yang pernah menenangkan amarahmu, menghapus airmatamu, menggenggam tanganmu lebih kuat dari siapapun agar tak menyerah. 

Sungguhkah hanya hal-hal baik itu yang pernah kau beri? Apakah hal-hal buruk saja yang selalu kau rasakan dariku? Dibalik tamparanmu, kau memelukku lebih hangat dari siapapun. Dibalik keliaranku, aku yang memberikan kecupan demi kecupan manis untukmu.

Maka aku berlari diujung dukaku. Duka yang ternyata adalah duka yang kucari dan kuciptakan sendiri. Aku menangis dalam sepi, tak perduli keramaian, merasa selalu sendiri. 
Tak ada yang bisa aku harapkan selain mengingat masa lalu yang pedih namun membangun kekuatan dalam diriku.
Harapanku hanyalah kau akan datang dan kemudian memaafkanku. Semua hariku tanpamu sia-sia, bahwa betapa yang kau berikan semua adalah demi kebaikanku sendiri namun aku mengabaikannya dan membiarkan diriku jatuh terpuruk.
 


Tapi dalam jatuhku, tidakkah kau melihat aku tersenyum? Tidakkah kau mendengar tawaku, walaupun sumbang, tapi cukup menghibur. Dalam keterpurukanku, tidakkah kau lihat bahwa aku perlahan bangkit, walau terkadang tersandung, tapi aku akan berdiri.
Aku akan berdiri, didepanmu, menjadi lebih baik. Tak pernah menyesali apa yang kulakukan padamu, karena kau pantas mendapatkannya. Tak pernah menyesali perihnya tamparanmu, karena membangunku lebih kuat
Aku memang rugi melepaskanmu. Tapi tak pernah cukup rugi untuk akihirnya mendapatkan yang lebih baik darimu :)


Monique meremas kertas-kertas yang berisi tulisannya tersebut. Airmatanya jatuh perlahan. Hangat, bahkan membasahi kertas-kertas yang masih ada dalam genggamannya itu. Tak pernah disangkanya bahwa orang yang mencintainya kini bisa begitu menyakitinya. Tak pernah Monique kira bahwa mencintai seseorang bisa membuatnya tersakiti. Apa bedanya cinta dan benci? Keduanya bahkan berada begitu dekat, sedekat Monique dan Marco dulu, yang begitu mencintai satu sama lain tapi tak pernah berhenti saling menyakiti.

Dibuangnya kertas-kertas itu oleh Monique. Berharap membuang tulisan-tulisan tadi segampang membuang Marco dari hidupnya.

0 comments:

Post a Comment

 

My Friday Night.. Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review