Sunday, January 22, 2012

Tentangmu Yang (Tak Lagi) Manis

Posted by Miss A at 11:19 AM
Malam itu, Naomi duduk di sebuah kursi kayu, menyaksikan lampu yang kerlap-kerlip di seluruh ruangan kafe. Tidak sendiri, Naomi ditemani segelas teh hangat. Ada asap yang juga mengepul dari beberapa krakat Dimsum yang dipesannya, bersebelahan dengan Blackberry dan dompetnya yang tergeletak diatas meja. Sebenarnya Naomi tidak lapar, ia hanya kesepian dirumah.

Almost Lover dari A Fine Frenzy mengalun dari live band malam itu, memenuhi seluruh sudut kafe. Naomi duduk di pojok, menikmati dentingan piano dari panggung. Remangnya cahaya membangkitkan kenangan. Membangkitkan ingatannya tentang Diego. Sosok yang selama 2 tahun pernah menemaninya mengarungi suka dan duka kehidupan. Seorang lelaki yang dicintainya begitu besar, yang dipilihnya untuk duduk bersebelahan di sebuah pelaminan. 

Naomi mengerjapkan mata, setetes airmata jatuh di pipinya, hangat. Ditatapnya sumpit yang terletak diatas krakat Dimsum. Sosok Diego yang manis seketika saja memenuhi relungnya. Lelaki itulah yang dulu mengajarinya menggunakan sumpit. Mereka pergi makan ke sebuah restoran fastfood Cina dan Naomi dengan kikuknya memegang sumpit diiring derai tawa dari Diego.

Suara tawa Diego bahkan mulai terngiang di telinga Naomi. Ia ingat suara tawa yang begitu manis itu juga hadir saat mereka berbicara tengah malam, berpelukan, dengan selimut dan bantal-bantal empuk. Tawanya, juga bibirnya, terasa manis saat Naomi mengecupnya. Caranya yang memeluk Naomi dari belakang dan menciumi tengkuk setiap kali Naomi berkaca dan mengenakan make-up, genggaman tangannya yang hangat tiap kali mereka pergi berkencan di malam Minggu, semua begitu manis. Kenangan-kenangan manis itu kini membuat nafasnya terasa sesak. Penuh sesak akan emosi yang membuncah tak menentu di dada.

Memori-memori yang terputar di otak Naomi terhenti begitu saja saat Blackberrynya bergetar, memunculkan nada kecil berulang. Ada satu BBM, dari Ratih, sahabatnya sekaligus pengacaranya.

"Mi, kamu dimana? Jangan lupa besok pagi, kutunggu di pengadilan jam 10 ya!"

"Di Delicious, Tih. Makan malam. Iya, aku ingat, besok pagi jam 10, ok?" jawab Naomi.

"Sip. Jangan sampai ngga datang ya. Ini adalah sidang pertamamu. Jangan telat. Kita bakal jeblosin Diego ke penjara karena telah memukulimu habis-habisan," balas Ratih.

Naomi diam, membiarkan BBM dari Ratih tak terbalas. Ia kerjapkan lagi matanya, menjatuhkan setetes lagi airmata. Kini Diego-nya tak lagi manis. Diego-nya yang manis, hanya seorang lelaki bengis yang mulai rajin memukuli Naomi tiap kali membuat kesalahan. Diego-nya yang manis, kini hanya seorang lelaki yang membuatnya kesakitan, meringis, dan menangis.


*ditulis untuk

0 comments:

Post a Comment

 

My Friday Night.. Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review